Ada dua
sudut pandang tujuan periklanan, yaitu sudut pandang perusahaan dan sudut
pandang konsumen. Dari sudut pandang perusahaan, menurut Robert V. Zacher,
tujuan periklanan diantaranya adalah :
♣ Menyadarkan komunikan dan memberi informasi
tentang suatu barang dan jasa atau ide.
♣ Menimbulkan
dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang dan jasa ataupun ide yang
disajikan dengan memberi prefensi kepadanya.
♣ Meyakinkan
komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya
menggerakkan untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang
dianjurkan.
Sedangkan
dari sudut pandang konsumen, iklan dipandang sebagai suatu media penyedia
informasi tentang kemampuan ,harga, fungsi produk maupun atribut lainnya yang
berkaitan dengan suatu produk.
Ada iklan
yang ditujukan untuk mengenalkan produk; ada yang bertujuan untuk mengingatkan
orang akan sebuah merk; ataupun ada juga yang membujuk audiens untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Informing
• Menginformasikan pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru
• Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu
• Menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan
• Menjelaskan cara kerja suatu produk
• Meluruskan kesan yang keliru
• Membangun citra perusahaan
• Menginformasikan pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru
• Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu
• Menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan
• Menjelaskan cara kerja suatu produk
• Meluruskan kesan yang keliru
• Membangun citra perusahaan
Persuading
• Membentuk pilihan produk atau merek
• Mengalihkan pilihan ke produk tertentu
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
• Mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian
• Membentuk pilihan produk atau merek
• Mengalihkan pilihan ke produk tertentu
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
• Mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian
Reminding
• Mengingatkan pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik
• Mengingatkan pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat
• Membuat pelanggan tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat
• Mengingatkan pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik
• Mengingatkan pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat
• Membuat pelanggan tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat
Sementara itu perancangan isi atau
materi iklan bisa mengacu pada tiga pendekatan. Tiga jenis pendekatan itu
adalah sbb:
Rational Appeal (Daya tarik rasional)
• Beorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional
• Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk (ada value addedd yang nyata)
• Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk
• Contoh : iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar
Emotional Appeal (Daya tarik emosional)
• Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling) pelanggan
• Mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk diasosiasikan dengan gengsi tertentu
• Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun kecantikan LUX
Rational Appeal (Daya tarik rasional)
• Beorientasi pada pemberian informasi yang bersandar pada fakta-fakta yang rasional
• Mengedepankan benefit fungsional dari suatu produk (ada value addedd yang nyata)
• Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau kinerja produk
• Contoh : iklan mobil panther yang mengedepankan nilai irit bahan bakar
Emotional Appeal (Daya tarik emosional)
• Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek emosi dan perasaan (feeling) pelanggan
• Mengedepankan nilai prestise suatu produk; memiliki produk diasosiasikan dengan gengsi tertentu
• Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun kecantikan LUX
Moral Appeal (Daya tarik moral)
• Beorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau bermoral/tidak bermoral
• Sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan kampanye anti korupsi
• Beorientasi pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau bermoral/tidak bermoral
• Sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan kampanye anti korupsi
Menurut
pendapat Kriyantono (2008) berdasarkan tujuan periklanan maka iklan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu iklan informasi, persuasi, dan pengingat.
Pembagian ini tidak bersifat mutually exclusive (terpisah secara jelas).
Mungkin dalam sebuah iklan juga mengandung informasi, sekaligus persuasi dan
pengingat.
Secara
umum tujuan iklan, antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Iklan Informatif
Iklan
informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan
memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu
produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja
suatu produk, pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi
kecemasan pembeli dan membangun citra perusahaan. Bisaanya dilakukan
besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk.
2.
Iklan Persuasif
Iklan
persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu
dan dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek,
mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk,
membujuk pembeli untuk membeli sekarang, serta membujuk pembeli menerima,
mencoba, atau mensimulasikan produk.
3.
Iklan Pengingat
Iklan
pengingat bertujuan untuk mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan
bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli di
mana mereka dapat membelinya, dan mempertahankan kesadaran puncak
4.
Iklan Penambah Nilai
Iklan
penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai serta merek pada persepsi
konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi
konsumen.
5.
Iklan Bantuan Aktivitas Lain
Iklan
bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain
perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka
suatu perusahaan dapat melakukan kegiatan iklan berdasarkan tujuan yang hendak
dicapainya atau yang dikehendaki. Misalnya iklan informatif, iklan persuasif,
atau iklan pengingat.
Secara umum tujuan perusahaan
mengiklankan produknya adalah dalam rangka
- Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
- Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
- Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.
- Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan
- Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan
- Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
Mengarahkan
konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan
segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada
periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar